Searching...
Friday, April 4, 2014

NGAYUM & MLAWAH

ngayum jaring pursein
Kata lain ngayum adalah kegiatan memperbaiki jaring atau pukat yang rusak/terkoyak dengan menyulamnya kembali memakai bahan sejenis sehingga bidang yang terkoyak pada jaring atau pukat tertambal atau utuh kembali. Pekerjaan ini kadang perlu dilakukan segera diatas perahu atau kapal bilamana posisi yang terkoyak bisa membahayakan pada proses pengangkatan hasil tangkapan --penulis pernah mengalaminya sendiri, pukat Ampera-- atau bisa mengurangi hasil tangkapan ikan yang terperangkap dalam kolom jaring.

Terkadang jaring yang tua dan terlalu lama terendam dalam air garam mengakibatkan benang jaring rapuh dan mudah putus, atau bisa juga tersangkut pada benda lain yang menyebabkan benang jaring terkoyak. Maka pada periode tertentu pukat hitam perlu di-tingi, payang kecil perlu di-kenteng dan dicat ulang jaringnya. Dan pada jaring kecil (jaring senar untuk menangkap ikan juwi, ikan terbang, rajungan, belo dlsb) pada setiap pulang perlu di-kopyok biar kotoran yang menempel pada senar terlepas dan pada periode tertentu dibawa pulang ke rumah dan direndam memakai air sumur kemudian dijemur di depan rumah. Hal ini perlu dilakukan agar jaring atau atau pukat bisa awet dan siap digunakan.

Peralatan yang digunakan diantaranya adalah :
  • Coban
  • Pemes/cutter
  • Benang jaring (nylon, senar dan benang lawe)

Peralatan standar saat ngayum
Peralatan seperti ini selalu tersimpan dalam tepak dan dibawa dalam berlayar, kecuali radio transistor hanya sebagai pelengkap tatkala mereka ngayum di darat atau sedang bersandar. Pemes, coban dan perlengkapan lainnya tersimpan dalam tepak atau bumbung.



Mlawahi

0 comments:

Post a Comment

 
Back to top!